Bunda
Sayang#2
“Berlatih
Mandiri”
Anak-anak tidak selamanya adalah
anak-anak, mereka akan bertumbuh dari waktu ke waktu. Karena itulah orang tua seharusnya tidak
selalu memposisikannya terus sebagai anak…diperlukan pembiasaan sehari-hari
yang secara alamiah akan menjadikannya anak mandiri. Semakin dini anak mandiri semakin cepat pula
anak akan selesai dengan dirinya dan bertanggungjawab terhadap dirinya
sendiri. Sebagai orang tua khusus Bunda
akan dengan cepat bisa melepaskan anaknya untuk bertanggung jawab meski harus
tetap dalam pengawasan.
Kemandirian anak sangat erat kaitannya
dengan rasa percaya diri, dengan demikian orang tua bertanggung jawab melatih
kemandirian anak agar dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Selain itu kemandirian juga berkaitan dengan
jiwa merdeka, anak yang mandiri cenderung tidak akan pernah bergantung pada
orang lain. Kemandirian juga akan
membuat anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat
banyak untuk orang lain.
Sejak setahun lalu, saya sering melatih
kemandirian anak khususnya Fatih dalam hal makan sendiri. Karena tidak konsisten dan saya pun tidak
disiplin mendampingi dan melatihnya akhirnya hingga sekarang Fatih masih sering
disuap.
Mengikuti Kelas Bunda Sayang, pada
tahap “Melatih Kemandirian Anak” ini saya merasa tertantang untuk melatih
anak-anak saya Fatih dan Ayesha agar bisa selesai dengan dirinya sendiri
melalui kemandirian sesuai tahap usia dan hasil pengamatan saya selama ini.
Kurikulum Kemandirian Fatih dan Ayesha
selama Sebulan
Dalam merancang kurikulum kemandirian
anak disesuaikan dengan usia, namum pertimbangan saya menetapkan kurikulum di
atas berdasarkan pengamatan tumbuh kembang Fatih dan Ayesha selama ini. Meski Fatih berusia lebih setahun dari Ayesha
tetapi karena sedari bayi Fatih sangat saya manjakan sebelumnya mengingat
kehadirannya sangat lama dinanti dan waktu itu terpikir saya hanya
memilikinya. Ternyata tidak lama setelah
kelahirannya, Allah SWT mengamanahi Ayesha dan hal ini membuat saya berpikir
untuk membuat Fatih bisa mandiri dikarenakan kehadiran Ayesha.
Memiliki anak yang usianya tidak jauh
berbeda membuat saya terkadang melatih suatu keterampilan kepada mereka dengan
level dan tingkat kesulitan yang sama.
Hal inilah yang membuat kurikulum yang saya buat sebahagian besar hampir
sama diantara mereka berdua. Adapun
perbedaannya berdasarkan pengamatan saya selama ini. Agar memudahkan saya dalam pelaksanaanya,
kemandirian yang sama saya rencana melakukannya pada waktu yang sama.
Kunci keberhasilan kurikulum ini adalah
konsistensi saya sebagai Bunda yang senantiasa mendampingi mereka sehari-hari
dibantu dukungan suami dan orang terdekat.
Selain itu motivasi terbesar saya melatih dan semoga berhasil menerapkan
kurikulum di atas adalah dalam waktu dekat Fatih dan Ayesha akan kehadiran adik
lagi, InsyaAllah pertengahan Bulan Maret saya akan melahirkan anak ke-3. Kemandirian Fatih dan Ayesha akan mengurangi
ketergantungan mereka kepada saya sehingga saya bisa lebih fokus ke anak ke-3
terutama dalam hal menyusui. Menjadi
teladan bagi Fatih dan Ayesha dalam melakukan dan melatih kemandiriannya
merupakan hal yang mutlak dilakukan mengingat anak akan mencontoh sikap dan
perilaku orang terdekatnya.
#Day1
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian