Tuesday, April 25, 2017

Flash Back Mengamati Gaya Belajar Fatih

Flash Back Mengamati Gaya Belajar Fatih

Setiap anak dilahirkan cerdas dengan kemampuan untuk mengerti hal yang berbeda dan bergantung pada gaya belajar masing-masing anak.  Secara umum gaya belajar terbagi tiga yaitu visual, auditory, dan kinestetik. 

Berdasarkan pengamatan tentang gaya belajar Fatih di tahun pertamanya, dapat disimpulkan bahwa Fatih dominan gaya belajar kinestetik.  Hal ini ditandai dengan senang diperdengarkan cerita, tidak hanya itu Fatih juga akan ikut ngoceh dan aktif menggerakkan tangannya saat Bunda membacakan buku.

Selain itu setiap memegang mainan, selalu dipegang dan digerak-gerakkan serta sesekali dilempar.  Fatih tipe anak yang hiperaktif dan hal tersebut berpengaruh terhadap gaya belajarnya.  Setidaknya hal itu yang teramati selama tahun pertamanya.

#Hari1
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP

Wednesday, March 15, 2017

Aliran Rasa Bunda Sayang#2 Melatih Kemandirian

Sebuah Pengantar

Hampir sebulan menjalankan kurikulum melatih kemandirian Fatih dan Ayesha dengan target terampil dan mandiri melakukan masing-masing empat keterampilan sesuai usia dan pengamatan  tumbuh kembang mereka.  Setiap keahlian dilatih selama sepekan kemudian pekan berikutnya ditambah dengan keahlian berbeda dengan tetap mengamati keterampilan sebelumnya.  Berdasarkan evaluasi sejauh ini, ada kemandirian yang terampil dilakukan dan ada yang masih perlu terus dilatih dan dilatih lagi.  Bahkan ada kemandirian yang tercapai lebih cepat dari durasi latihan yang direncanakan (sepekan).

Materi Bunda Sayang#2, melatih kemandirian anak berdampak positif bagi saya sebagai Bunda serta Fatih dan Ayesha.  Dengan membuat kurikulum kemandirian anak kemudian disiplin menjalankannya membuat saya mengamati dan membersamai mereka dalam keseharian.  Sebelum memilih target kemandirian untuk mereka terlebih dahulu mengamati sejauh mana kemampuan dan kesiapan anak menjalankannya serta kedisiplinan saya mendampinginya.  

Aktivitas membersamai anak secara fisik dan hati dalam keseharian membuat saya semakin bersemangat belajar tentang anak usia dini.  Baik itu tentang tumbuh kembangnya juga tentang pendidikannya, seolah menemukan passion saya dalam menjalankan misi hidup saya yaitu sebagai pendidik.  Hal ini terlihat bagaimana senangnya saya bila tiba waktunya saya melatih Fatih dan Ayesha suatu keterampilan.  Berbinar-binarnya mata saya dan berbahagia ketika kemandirian itu berhasil mereka lakukan, dan bila belum....seolah semakin memacu saya untuk kreatif agar mereka tertarik melakukannya sendiri.

Saya menyadari bahwa Fatih dan Ayesha semakin hari tumbuh menjadi anak yang lebih besar.  Seiring berjalannya waktu secara alamiah mereka tidak akan selalu bersama dengan saya.  Karena itu kemandirian mereka akan aktivitas sehari-hari merupakan suatu keniscayaan agar mereka tidak lagi bergantung sepenuhnya dengan saya.  Mengingat Fatih dan Ayesha karena menghitung hari akan ada adik baru bersama mereka.  Kemandirian Fatih dan Ayesha berarti meringankan waktu saya mengasuh dan membersamai mereka dalam keseharian.  Lebih dari itu mereka dapat membatu saya dalam hal mengurus dan menjaga adiknya kelak.

Perjalanan Masih Panjang

Masih terlalu dini menilai Fatih dan Ayesha sebagai anak yang mandiri mengingat usia mereka masih balita.  Masih banyak keterampilan yang perlu mereka lakukan agar menjadi anak mandiri dan masih butuh waktu yang tidak instant mendampingi mereka berlatih mandiri.  Meski secara alamiah anak usia dini cenderung untuk belajar memiliki kemandirian dengan mencontoh perilaku orang di sekitarnya.  Kata “yes, I can”  seolah menjadi menyemangat mereka untuk berlatih dengan sering mengulang-ulang suatu aktivitas hingga berhasil.  Kata itu pula menjadi motivasi mereka yang timbul dari kesadaran diri akan kemampuannya.   

Orang tua khususnya saya sebagai Bunda yang memiliki waktu banyak bersama mereka harus jeli memanfaatkan potensi anak akan kemandirian.  Cara yang dapat dilakukan adalah membiarkan dan mendukung mereka mempraktikkan suatu keterampilan sesering mungkin hingga berhasil melakukannya sendiri.

Perlajanan masih panjang, masih banyak kemandirian yang harus dimiliki sebagai bekal hidup. Bunda akan selalu bersama mendampingi berlatih kemandirian hingga akhirnya kalian mampu bertanggung jawab atas tindakan kalian.

Karena kalian masih berusia dini, Bunda akan selalu mendampingi kalian berlatih dan berproses untuk  mandiri dan bertanggung jawab.  Ayah dan Bunda tidak menjamin bisa mendampingi kalian sepanjang hidup, suatu saat kami harus rela melepaskan kalian pergi terbang meraih impian dan cita-cita kalian.

Meskipun hasilnya belum maksimal, Bunda sabar dan terus fokus mendampingi kalian berlatih dan  berproses menjadi anak mandiri.

#MelatihKemandirian
#BundaSayang
#IIP

Wednesday, March 8, 2017

Review Kemandirian#2 Makan Sendiri dan Membuang Sampah

Bunda Sayang#2

Memasuki pekan ke-2 latihan kemandirian dengan keterampilan buat Fatih Makan Sendiri dan Ayesha Membuang Sampah pada tempatnya memperlihatkan hasil sesuai yang diharapkan.  Untuk keterampilan ini tidak akan diulang lagi ke depannya kecuali bila kondisi tertentu karena Fatih sudah lulus dan dianggap mandiri melakukannya.

Fatih makan sendiri
Fatih masih perlu dikondisikan untuk bisa melakukan kemandiriannya karena Fatih berada di masa-masa sulit makan dan sangat pilih-pilih makanan serta banyak bermain.  Pada kondisi seperti ini harus dipaksa makan dengan mengejar dan menyuapinya.  Di luar kondisi tersebut Fatih sudah bisa spontan menyuap dirinya sendiri pada saat makan berat ataupun ngemil.

Ayesha memungut sisa-sia guntingan kertas
Ayesha memperlihatkan kemampuan diluar yang saya duga, bukan hanya terampil Membuang Sampah pada tempatnya, lebih dari itu Ayesha cekatan dalam memungut sampah-sampah kecil yang berserakan dan mengumpulkannya.  Keterampilan ini memudahkan saya mengarahkannya untuk dapat membereskan mainnya dan menyimpan pada tempatnya.

Secara keseluruhan, latihan kemandirian pekan ini berjalan lancar tanpa tantangan yang berarti dan memberikan hasil yang memuaskan.

#Day14
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Alhamdulillah....Kemandirian ke-2 Berhasil

Bunda Sayang#2

Melatih Kemandirian: Fatih Makan Sendiri, Ayesha Membuang Sampah

Latihan kemandirian Fatih dan Ayesha di pekan ke-2 ini dengan jenis keterampilan berbeda memperlihatkan kemajuan yang nyata.  Berdasarkan pengamatan, mereka sudah terampil dengan kemandirian tersebut, meski khusus Fatih untuk Makan Sendiri masih "picky eater" sehingga berdampak pada enggannya menyuap diri sendiri. Ayesha memperlihatkan kemampuan Membuang Sampah pada tempatnya di luar perkiraan saya, tidak hanya sebatas pada sampah makanannya tetapi bila melihat kertas atau tissu di lantai tanpa disuruh akan langsung membawa ke tempat sampah,

#Day13
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian




Monday, March 6, 2017

Ayesha Terampil Membuang Sampah

Bunda Sayang#2

Melatih Kemandirian : Fatih Makan Sendiri, Ayesha Membuang Sampah#5

Ada yang sudah terampil di hari ke-5 ini, tidak perlu diinstruksikan....setiap selesai makan/minum yang menyisakan kemasan....langsung di buang ke tempat sampah.  Alhamdulillah latihan kemandirian Ayehsa Membuang Sampah pada tempatnya memperlihatkan kemajuan yang signifikan.  Entah karena meniru Fatih atau letak tempat sampah di kamar mudah dijangkau olehnya yang pasti Ayesha melakukannya sendiri secara spontan dan disuruh.

Melatih kemandirian anak, selain dengan pendampingan dan keteladanan juga perlu disiapkan hal-hal yang menunjang tercapainya target kemandirian.  Seperti kemandirian Ayesha dengan meletakkan tempat sampah yang mudah dijangkau dan dilihat olehnya.


Ayesha membuang sampah

Berbeda dengan latihan kemandirian Fatih Makan Sendiri, hari ini dia bawaannya manja dan hanya ingin disuap saat makan berat.  Saat sarapan, setelah menyiapkan makanan biasanya Fatih dan Ayesha langsung mengambil posisi duduk dan makan bersama.  Kali ini hanya Ayesha yang makan sendiri, Fatih memilih bermain dan mengabaikan makanannya kecuali disuap, begitu pun saat makan siang dengan minta disuap.  Berbeda saat ngemil, Fatih mengambil dan lahap makan sendiri dengan porsi banyak.

Sikap Fatih hari ini bisa saya maklumi bahwa anak usia dini terkadang masih memerlukan Bundanya untuk keperluan sehari-harinya.  Apalagi mereka masih dalam tahap belajar yang memang dibutuhkan waktu tidak instan (akan berbeda tiap-tiap anak).  Bisa juga dipengaruhi faktor internal anak yang belum bisa dimengerti, sakit misalnya.  Kedepannya saya akan berusaha memberi pengertian tentang latihan kemandirian agar kiranya si anak dengan suka cita melakukannya, bukan karena orang tua nya tidak mau memperdulikannya.

#Day12
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Sunday, March 5, 2017

Terus Berlatih

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandiri : Fatih Makan Sendiri, Ayesha Membuang Sampah#4

Hingga hari ini, latihan kemandirian Fatih dan Ayesha terus berlangsung.  Meski belum maksimal tetapi sudah memperlihatkan kemajuan yang berarti.  Melatih kemandirian anak usia dini memang dibutuhkan kesabaran dan disiplin, serta waktu yang tidak instan karena itu saya berusaha tetap menikmati prosesnya.

Aktivitas Fatih makan seharian ini belum sepenuhnya dilakukan sendiri, masih disuap entah karena malas makan atau karena menu yang tersedia tidak membuatnya berselera.  Tetapi saat ngemil biskuit Fatih memegang dan menyuap sendiri serta makan dengan lahap.

Ayesha....ada kejadian yang unik hari ini terkait dengan latihan kemandiriannya Membuang Sampah.  Melihat Fatih ngemil biskuit, Ayesha pun meminta ke Ayahnya tetapi luput dari perhatian ternyata Ayesha menghancurkan biskuit menjadi remah-remahnya berserakan di kasur dan sesekali Ayesha memakan remahan biskuit tersebut.  Begitu terlihat oleh Ayahnya, spontan mengambil wadah dan membersihkan remahan biskuit yang ada di kasur.  Ayesha pun mengikuti Ayahnya dengan "menyapu" remahan biskuit dengan tangannya.  Melihat kejadian ini, saya berpikir bahwa Ayesha sedang meneladani Ayahnya membersihkan remahan biskuit yang bila dikaitkan dengan latihan kemandirian, Ayesha belajar membuang sampah pada tempatnya (sebenarnya remah biskuit bukan sampah tapi berserakan di kasur dikhawatirkan mengundang semut).

Banyak kejadian yang terjadi sehari-hari bila diamati sebenarnya menjadi proses belajar bagi anak-anak.  Misalnya dengan mencontoh orang di sekitarnya beraktivitas yang terkadang kurang disadari memberi pengaruh terhadap kemandirian anak.  Oleh karena itu sebelum mengajarkan dan melatih anak usia dini suatu kemandirian, berilah teladan tentang kemandirian itu sendiri sehari-hari.

#Day11
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian
 

Saturday, March 4, 2017

Makan di Luar, Bunda udah Bisa Santai

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandiri: Fatih Makan Sendiri, Ayesha Membuang Sampah#3

Berakhir pekan seperti ini biasanya kami menghabiskan waktu bersama keluarga dengan beragam aktivitas bersama di rumah untuk mempererat bonding.  Selain itu, beraktivitas di luar rumah terkadang menjadi pilihan untuk menghindari kebosanan termasuk makan di luar.  Bila biasanya saat makan di luar, secara bergantian saya dan suami berbagi tugas siapa yang makan terlebih dahulu dan lainnya menyuapi anak makan.

Kali ini berbeda dengan sebelumnya, saat makan di luar dan pesanan telah di meja saya langsung membagi makanan di dua piring yang berbeda masing-masing buat Fatih dan Ayesha.  Fokus perhatian saya hari ini tertuju ke Fatih berkaitan dengan latihan kemandirian Makan Sendiri.  Bila Ayesha sudah lebih terampil menyuap sendiri makanannya dengan bantuan sendok/garpu atau dengan rangannya, Fatih masih harus berlatih keterampilan ini.


Fatih makan sendiri

Terlihat Fatih mulai terampil Makan Sendiri menggunakan bantuan garpu dan sesekali menggunakan tangannya, dan sesekali pula mengambil sendiri minuman botol di sampingnya tanpa meminta ke saya.  Fatih sangat lahap dan menikmati menu Mie Goreng dan setelah merasa kenyang, dia pun langsung meninggalkan makanannya dan bermain.  Dengan kemajuan ini, saya bisa fokus menikmati menu pilihan saya tanpa harus sesekali menyuap Fatih.  Karena bila tidak disuap Fatih hanya memainkan dan tidak memakan makannya.

Berbeda dengan Ayesha yang tidak memperlihatkan kemajuan keterampilan Membuang Sampah hari ini.  Seperti biasa akhir pekan kami berkunjung dan bermalam di rumah Mertua yang letak dan bentuk tempat sampahnya berbeda dengan yang biasa Ayesha lihat di rumah.  Selain itu saya pun tidak memberikan instruksi Ayesha untuk Membuang Sampah karena keburu sampah yang ada sudah dibersihkan.

Koreksi buat diri saya sendiri untuk disiplin melatih dan mengarahkan Fatih dan Ayesha terampil dengan kemandirian berencana ingin dicapai, kapan pun dan di mana pun.

#Day10
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Friday, March 3, 2017

Masih Kecolongan

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandiri: Fatih Makan Sendiri, Ayesha Membuang Sampah#2

Hari ini progress latihan kemandiriannya mundur, mungkin karena saya hampir seharian beraktivitas di luar sehingga tidak ada yang mendampingin dan mengarahkan mereka disiplin dengan latihan kemandirian yang terjadwal.  Hari ini Fatih makannya lebih banyak disuapi, bila tidak makanannya tidak akan habis karena kebanyakan bermain.  Ayesha pun demikian, hari ini selama saya di luar rumah tidak diarahkan untuk Membuang Sampah pada tempatnya.

Melihat kejadian bari ini membuat saya tersadar bahwa latihan kemandirian anak harus dalam pengawasan tidak hanya saat bersama orang tua, saya khususnya.  Dukungan orang terdekat anak sangat perlu agar dinilai sebagai konsistensi sehingga anak dengan sendirinya menyadari bahwa keterampilan tersebut memang harus dimiliki.

Inilah pentingnya pendampingan selama anak dalam masa berlatih suatu kemandirian.  Secara pribadi saya harus meluangkan waktu lebih dan juga berlatih konsisten terhadap pelaksanaan latihan memandirian Fatih dan Ayesha.  Semakin dini mereka mandiri dengan kesehariannya berarti memberi waktu lebih bagi saya belajar hal-hal baru demi perubahan yang lebih baik bagi keluarga kecil saya khususnya.

#Day9
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Ala Bisa karena Biasa

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandiri: Fatih Makan Sendiri dan Ayesha Membuang Sampah#1

Berlatih kemandirian pekan ke-2 ini bagi Fatih dan Ayesha memiliki target berbeda.  Hal ini didasarkan peda pengamatan ternyata ada kemandirian yang Fatih belum terbiasa, Ayesha sudah mulai terampil begitu sebaliknya.  Ayesha baru mempelajarinya sedang Fatih sudah membiasakannya.

Pekan ini Fatih berlatih Makan Sendiri, keterampilan ini sudah sering dilakukan tetapi karena tidak bertarget dan disiplin akhirnya hingga kini masih sering disuap daripada menyuap diri sendiri.  Terlihat Fatih sudah terampil dengan berbagai perlengkapan makan dan cara menggunakannya.  Butuh pembiasaan dan kepercayaan bahwa Fatih bisa melakukannya sendiri.

Fatih belajar makan sendiri

Keterampilan Ayesha pekan ini adalah Membuang Sampah pada tempatnya.  Keterampilan ini sering ditiru dari perilaku Fatih yang bila diinstruksikan buang sampah, responnya Fatih Membuang Sampah pada tempat sampah yang telaknya memang mudah dijangkau.  Keteladanan dari Fatih ditiru oleh Ayesha akan tetapi perlu pendampingan karena Ayesha belum bisa membedakan tempah sampah dan tempat mainan, juga barang yang terkategori sampah atau bukan.


Ayesha belajar membuang sampah pada tempatnya

Perlunya latihan dengan memberikan instruksi untuk membuang sampah dan menunjukkan ke tempat mana Ayesha harus Membuang Sampah tersebut.  Sering terjadi saat akan membawa sampah ke tempat sampah di luar ruamh, berisikan banyak mainan dan barang lainnya yang bukan sampah.  Semoga sesi berlatih keterampilan ini Ayesha semakin mahir Membuang Sampah pada tempat sampah.

#Day8
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Wednesday, March 1, 2017

Review Kemadirian#1 "Mandi Sendiri"

Bunda Sayang#2

Pelaksanaan latihan kemandirian Fatih dan Ayesha selama sepekan akhirnya selesai dilakukan. Berdasarkan hasil pengamatan saya selama pelaksanaan latihan adalah perubahan aktivitas mandi yang dulunya hanya sebagai rutinitas semata berganti menjadi suatu aktivitas yang bernilai edukasi bagi mereka.  Manfaat dari berlatih kemandirian khususnya Mandi Sendiri sangat penting karena terkait bagaimana Fatih dan Ayesha menjaga dan membersihkan kesehatan tubuh mereka.  Meski hasil evaluasi memperlihatkan bahwa mereka belum terampil dan belum bisa dilepas untuk melakukan Mandi Sendiri tetapi nilai-nilai yang mereka dapatkan selama latihan adalah aktivitas apa saja yang dilakukan saat mandi.  Latihan Mandi Sendiri masih terus dilakukan hingga akhirnya mereka terampil melakukan sendiri, disamping itu akan ada latihan kemandirian baru yang harus mereka pelajari dan lakukan selama sepekan ke depan.  

Portofolio Kemandirian Mandi Sendiri Fatih

Hasil dari latihan kemandirian Mandi Sendiri untuk Fatih sudah cukup memuaskan dan perlu keyakinan dengan memberi kepercayaan kepada Fatih untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan saya, cukup dengan pengamatan dan pendampingan. 

Portofolio Kemandirian Mandi Sendiri Ayesha

Ayesha dengan usianya yang belum genap dua tahun sudah memperlihatkan bakat kemandirian yang luar biasa.  Hal ini terlihat dari kemampuannya yang hampir menyamai Fatih dalam hal penggunaan perlengkapan mandi (sikat gigi) yang dapat dilakukannya sendiri meski belum sepenuhnya benar cara menggosok gigi. Masih perlu dilakukan pendampingan dan pengawasan aktivitas khususnya instruksi penggunaan perlengkapan mandi dan pengulangan latihan setiap hari. 

Sebagai seorang Bunda, sangat terbantu dengan membuat program/kurikulum kemandirian anak yang mana jenis kemandirian yang akan dilatih disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.  Dengan melatih kemandirian anak sedini mungkin akan berguna bukan saja bagi anak yang akan lebih bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri tapi juga bagi orang tua.  Kemandirian anak akan memudahkan orang tua khususnya Bunda dalam mengatur waktu mengurus keperluan anak dengan urusan domestik lainnya.  Karena itu sebagai orang tua hendaknya membiasakan anak-anaknya untuk melakukan suatu hal/keterampilan sehari-hari sendiri agar bisa mengurus keperluannya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang di sekitarnya.

#Day7
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Tuesday, February 28, 2017

Pakai Shampo Yuukk....

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandi Sendiri#5

Ada hal baru yang dipelajari hari ini, yaitu berlatih membersihkan kepala/rambut menggunakan shampo.  Yaa....meski tidak seheboh harapan saya karena aktivitas mandi biasanya dilakukan menggunakan kolam plastik berisi air yang banyak dengan bola-bola.  Kali ini mandinya pakai ember dengan air mengalir.

Fatih dan Ayesha langsung mengambil sikat gigi masing-masing dan menggosokkan ke gigi mereka.  Selanjutnya memegang sponge mandi sambil menggosokkan ke badan sebelum saya memberikan sabun.  Secara bergantian Ayesha dan Fatih saya kenalkan dengan shampo dan menuangkan ke tangan mungil mereka, menggosokkan dengan tangan lainnya lalu mengusapkan ke rambut.  Kedua tangan Ayesha belum menjangkau seluruh bagian kepala dan rambutnya sehingga perlu bantuan saya.  Sedangkan Fatih terlihat lebih cekatan mengusap rambutnya dengan shampo.

Yang belum bisa mereka lakukan pada sesi menggunakan shampo adalah membilas sendiri rambut dengan menyiramkan air ke kepala.  Hal ini wajar mengingat mereka memang agak trauma menggunakan shampo khususnya saat membersihkan busa di kepala.  Sering terkena mata dan merasa perih....ya ada mereka akan menangis sejenak sampai saya mengusap matanya dengan handuk kemudian mengulang membilas lagi....mungkin sesi ini yang tidak disenangi saat mandi sehingga melatih kemandirian mereka Mandi Sendiri saat harus menggunakan shampo membutuhkan waktu yang lama untuk berlatih hingga akhirnya bisa melakukannya sendiri.

#Day6
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Monday, February 27, 2017

Mulai Terbiasa

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandi Sendiri#4


Melihat perkembangan latihan kemandirian sesi Mandi Sendiri pagi ini membuat saya optimis bahwa Fatih dan Ayesha tidak lama lagi akan terbiasa dan akhirnya mandiri sepenuhnya melakukan aktivitas mandi.  Cukup dengan menginstruksikan kepada mereka hal yang harus dilakukan dan sesekali saya membenarkan terutama saat menyiram air ke seluruh badan.

Meski demikian, latihan kemandirian selama 7 hari bukanlah jaminan bahwa kemandirian ini akan sukses.  Tetap dibutuhkan pengulangan-pengulangan dengan pengawasan tentunya.  Setidaknya setelah 7 hari nanti akan berganti berlatih kemandirian yang lain.

Masih terlihat bahwa bagi mereka Mandi Sendiri merupakan aktivitas bermain sehingga saya harus lebih mengatur durasi mandi mereka agar tidak banyak waktu tersita di aktivitas ini.  Khususnya saat mandi pagi yang mana banyak urusan domestik harus diselesaikan pada pagi hari.

Hal baru yang mereka pelajari hari ini adalah mengeringkan badan menggunakan handuk, tetapi kegiatan ini masih perlu pengenalan lebih dan contoh yang mudah mereka mengerti.  Sebelum berlatih kemandirian ini (Mandi Sendiri) mereka terkadang langsung berlari dengan kondisi badan masih basah, dan hal ini tidak jarang membuat mereka terjatuh karena lantai licin.  Karena itu tugas saya selanjutnya memahamkan mereka pentingnya mengeringkan badan setelah mandi agar aman bagi mereka berjalan setelah mandi menuju tempat berpakaian.

#Day5
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian


Sunday, February 26, 2017

Sabun Mandi dan Gosok di Badan

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandi Sendiri#3


Aktivitas Mandi Sendiri hari ini harusnya masih dengan pendampingan Ayah tetapi karna mencuci mobil akhirnya Fatih dan Ayesha ikut bermain air menemani Ayah.  Saya mengamati mereka dan berharap anak-anak bisa mandi sendiri sambil Ayahnya membersihkan mobil, tapi yang terjadi Fatih dan Ayesha fokus bermain air sambil berlarian.  Akhirnya saya pun memutuskan membawa mereka ke kamar mandi karena kelamaan main air dan bermain bisa membuat mereka kedinginan, selain itu si Ayah jadi tidak fokus mencuci mobil.

Di kamar mandi, kami mulai mengulang latihan Mandi Sendiri dan tema hari ini adalah menggunakan sabun mandi dan menggosokkan di badan.  Secara begantian saya mengarahkan Fatih dan Ayesha penggunaan sabun mandi (body wash), menggosokkan di kedua telapak tangan agar berbusa (sponge mandi di rumah Mertua tempat kami berakhir pekan ukuran besar) lalumengusapkan ke badan, lengang kanan dan kiri, kaki, dan bagian punggung yang terjangkau tangan mereka. 

Kemudian mereka belajar mengguyurkan air ke badan mereka meski masih tersisa busa sabun dan badan masih licin tapi setidaknya tahapan mandi mereka sudah pelajari.  Terlihat Fatih dan Ayesha senang melakukannya karena merasa sedang barmain-main padahal saya sedang melatih kemandirian mereka.

Sejauh ini, Fatih dan Ayesha sudah mengenal beberapa perlengkapan mandi dan belajar menggunakan sendiri.  Belum sempurna tapi akan terus diulang hingga mereka terlatih dan akhirnya siap melakukan aktivitas Mandi Sendiri.

#Day4
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Pendampingan Ayah

Bunda Sayang#2

Berlatih Mandi Sendiri#2


Akhir pekan kali ini berlatih mandirinya “Mandi Sendiri”  bersama Ayah, selain bermanfaat bagi Fatih dan Ayesha bersama Ayahnya mempererat bonding juga pembiasaan bagi si Ayah terhadap anak-anaknya.  Ya, karena mereka memiliki waktu yang banyak saat berakhir pekan atau liburan saja cenderung disikapi sikap memanjakan anak-anak.  Efeknya latihan dan disiplin yang saya terapkan terasa ada kelonggaran saat bersama Ayah dan hal ini menjadi awal kegagalan suatu proses berlatih kemandirian.

Aktivitas mandi yang dilakukan bersama Ayah tetap dalam pengawasan saya dengan menyapaikan ke suami bahwa target kegiatan ini adalah Fatih dan Ayesha adalah mandiri Mandi Sendiri.  Diperlukan kerjasama yang baik antata suami dan istri dalam menerapkan suatu aturan atau aktivitas bertarget agar anak-anak melihatnya sebagai suatu konsistensi dan harus dilakukan.

Waktu beraktivitas sehari-hari Fatih dan Ayesha sebahagian besar bersama saya sehingga keteladanan dari sayalah yang dominan akan berpengaruh terhadap perilaku mereka.  Keteladanan dari Ayah akan dinilai Fatih dan Ayesha sebagai suatu hal yang memang seharusnya.  Karena itu diperlukan juga dukungan lingkungan sekitar memberi teladan yang baik baik anak-anak.

Mengajarkan kemandirian Mandi Sendiri merupakan langkah awal Fatih dan Ayesha berlatih disiplin.  Aktivitas mandi yang dilakukan dua kali sehari bukan saja sebagai aktivitas membersihkan diri dan bermain bagi mereka.  Lebih dari itu mereka belajar mengurus diri mereka sendiri yang berefek terhadap durasi waktu saya mengurus mereka menjadi lebih singkat sehingga saya bisa melakukan aktivitas produktif  lainnya.

#Day3
#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian

Friday, February 24, 2017

Kenali Perlengkapannya Dulu


Bunda Sayang#2

MandiriBerlatih Mandi Sendiri#1


Setelah merencanakan kurikulum kemandirian Fatih dan Ayesha, saatnya action dengan semangat dan optimis segalanya akan berlancar tanpa banyak drama yang berarti.  Pekan ini latihan kemandirian yang menjadi fokus mereka berdua adalah Mandi Sendiri.  Tujuan latihan kemandirian ini agar mereka secara bertahap dapat mengurus diri sendiri sehingga mengefektifkan waktu bagi saya setiap pagi dan sore khususnya mengurus mereka.


Menetapkan waktu selama sepekan berlatih kemandirian ini bukan berarti selama proses latihan akan berhasil dan sukses (meski harapannya demikian).  Tetapi berusaha realistis bahwa anak-anak memerlukan waktu yang lama agar pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan melekat kuat dan menjadi karakter pribadi mereka.  Sepekan merupakan waktu pendampingan dan membersamai mereka berlatih kemandirian, mengulang-ulang instruksi yang harus mereka lakukan dengan tetap dalam pengawasan tentunya.



Perlengkapan Mandi

Berlatih kemandirian Mandi Sendiri hari ini saya awali dengan mempersiapakan dan mengenalkan tiga peralatan mandi yang digunakan sehari-hari yaitu gayung, sponge, dan sikat gigi serta fungsinya.  Selain itu mengajarkan dengan mencontohkan penggunaan masing-masing alat mandi tersebut sambil membimbingnya melakukan sendiri.


Butuh kesabaran, ketelatenan, dan disiplin melatih kemandirian Fatih dan Ayesha…..mengingat alamiah anak-anak seusia mereka senang dengan air dan mandi sering identik dengan bermain.  Harus konsisten bahwa aktivitas mandi merupakan salah satu proses pembelajaran berlatih mandiri, oleh karenanya perlu manajemen waktu yang tepat agar aktivitas mandi tidak menyita banyak waktu tapi tetap bertarget yaitu…...mereka (Fatih dan Ayesha) mandiri Mandi Sendiri.


#Day2

#Level2
#KuliahBundSayIIP
#MelatihKemandirian





Thursday, February 23, 2017

Kurikulum Kemandirian Fatih dan Ayesha

Bunda Sayang#2


“Berlatih Mandiri”


Anak-anak tidak selamanya adalah anak-anak, mereka akan bertumbuh dari waktu ke waktu. Karena itulah orang tua seharusnya tidak selalu memposisikannya terus sebagai anak…diperlukan pembiasaan sehari-hari yang secara alamiah akan menjadikannya anak mandiri.  Semakin dini anak mandiri semakin cepat pula anak akan selesai dengan dirinya dan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri.  Sebagai orang tua khusus Bunda akan dengan cepat bisa melepaskan anaknya untuk bertanggung jawab meski harus tetap dalam pengawasan. 

Kemandirian anak sangat erat kaitannya dengan rasa percaya diri, dengan demikian orang tua bertanggung jawab melatih kemandirian anak agar dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.  Selain itu kemandirian juga berkaitan dengan jiwa merdeka, anak yang mandiri cenderung tidak akan pernah bergantung pada orang lain.  Kemandirian juga akan membuat anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

Sejak setahun lalu, saya sering melatih kemandirian anak khususnya Fatih dalam hal makan sendiri.  Karena tidak konsisten dan saya pun tidak disiplin mendampingi dan melatihnya akhirnya hingga sekarang Fatih masih sering disuap.


Mengikuti Kelas Bunda Sayang, pada tahap “Melatih Kemandirian Anak” ini saya merasa tertantang untuk melatih anak-anak saya Fatih dan Ayesha agar bisa selesai dengan dirinya sendiri melalui kemandirian sesuai tahap usia dan hasil pengamatan saya selama ini.

Kurikulum Kemandirian Fatih dan Ayesha selama Sebulan

Dalam merancang kurikulum kemandirian anak disesuaikan dengan usia, namum pertimbangan saya menetapkan kurikulum di atas berdasarkan pengamatan tumbuh kembang Fatih dan Ayesha selama ini.  Meski Fatih berusia lebih setahun dari Ayesha tetapi karena sedari bayi Fatih sangat saya manjakan sebelumnya mengingat kehadirannya sangat lama dinanti dan waktu itu terpikir saya hanya memilikinya.  Ternyata tidak lama setelah kelahirannya, Allah SWT mengamanahi Ayesha dan hal ini membuat saya berpikir untuk membuat Fatih bisa mandiri dikarenakan kehadiran Ayesha. 


Memiliki anak yang usianya tidak jauh berbeda membuat saya terkadang melatih suatu keterampilan kepada mereka dengan level dan tingkat kesulitan yang sama.  Hal inilah yang membuat kurikulum yang saya buat sebahagian besar hampir sama diantara mereka berdua.  Adapun perbedaannya berdasarkan pengamatan saya selama ini.  Agar memudahkan saya dalam pelaksanaanya, kemandirian yang sama saya rencana melakukannya pada waktu yang sama.


Kunci keberhasilan kurikulum ini adalah konsistensi saya sebagai Bunda yang senantiasa mendampingi mereka sehari-hari dibantu dukungan suami dan orang terdekat.  Selain itu motivasi terbesar saya melatih dan semoga berhasil menerapkan kurikulum di atas adalah dalam waktu dekat Fatih dan Ayesha akan kehadiran adik lagi, InsyaAllah pertengahan Bulan Maret saya akan melahirkan anak ke-3.  Kemandirian Fatih dan Ayesha akan mengurangi ketergantungan mereka kepada saya sehingga saya bisa lebih fokus ke anak ke-3 terutama dalam hal menyusui.  Menjadi teladan bagi Fatih dan Ayesha dalam melakukan dan melatih kemandiriannya merupakan hal yang mutlak dilakukan mengingat anak akan mencontoh sikap dan perilaku orang terdekatnya.

#Day1
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian


 

Petualangan Fatih dan Ayesha Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates