Punya Anak yang Hiperaktif dan Tantrum itu....sesuatu

#Bandunghari59

Tidak semua orang tua dianugerahi anak yang hiperaktif sekaligus tantrum, bila anda memiliki anak dengan kriteria tersebut.....nikmatilah dan terus belajar bagaimana bersikap menghadapi anak seperti itu.  Tulisan ini tidak bermaksud menggurui tetapi lebih ke berbagi pengalaman yang Bunda alami saat ini.

Fatih merupakan salah satu anak yang hiperaktif dalam keseharian sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk mengimbanginya dalam beraktivitas.  Tidak hanya itu, Bunda juga dituntut bagaimana mengarahkan keaktifannya agar tidak membahayakan diri sendiri (tetap aman beraktivitas). 

Selain hiperaktif, Fatih juga tipe anak yang mudah tantrum, meski di usianya yang 2 tahun lebih saat ini tantrumnya berkurang tetapi tetap saja harus waspada bila hal itu terjadi terutama bila berada di tempat umum.  Menghadapi Fatih yang tantrum, Bunda diharuskan pandai dan jeli melihat penyebab tantrum itu muncul dan berupaya mengatasinya.

Sejauh ini, bersama dan mendampingi Fatih dalam keseharian Bunda memfokuskan bagaimana menyikapi karakter Fatih tersebut, diataranya dengan:

1. Mempertebal stok sabar, bila hal ini menipis apalagi hilang dikhawatirkan akan merugikan anak dan menimbulkan penyesalan dalam diri orang tua. (Misalnya, dengan memarahi dan memukul anak yang dapat melukai psikis dan fisiknya).
2. Perlunya rileks sejenak saat anak melakukan hal-hal yang dapat memicu stress pada orang tua.  Bisa juga melakukan relaksasi atau meditasi di waktu senggang.
3. Banyak beristigfar dan berdoa kepada Allah SWT, anak adalah milikNya dan hanya Dia yang dapat mengendalikannya.  Satu hal yang pasti bahwa anak adalah tiipanNya sehingga tugas kita adalah amanah dengan titipan tersebut.
4. Yang terpenting mendampingi Fatih di usia dia senang bereksplorasi dengan diri dan lingkungannya, Bunda tidak boleh sakit.  Oleh karena itu harus menjaga makanan, dan saat ini mengkonsumsi multivitamin yang dapat membantu stamina tetap fit terutama bila Fatih sedang aktif-aktifnya dan bila tantrumnya muncul.

Setiap orang tua memiliki tips dan strategi menghadapi anak dengan berbagai perilaku dan kebiasaannya.  Karena setiap anak itu unik maka sikap para orang tua pun bisa berbeda dalam menyikapi keunikan anaknya.  Apapun itu yang jelas setiap orang tua ingin anak-anaknya menjadi baik dan kita sebagai orang Islam pasti menginginkan anak kita shaleh/shalehah karena mereka adalah investasi dunia akhir kita.